Pages

June 02, 2015

tempe mendoan

 DSC01267

Bicara tempe mendoan tidak bisa tidak saya pasti ingat Bang Hafis, senior jaman kuliah dulu.
Dia yang menularkan virus kemping kepada saya. Acara seperti ini adalah salah satu wahana kita bertemu untuk seru-seruan.

Dua kali kemping terakhir dengan Bang Hafis, dia insist harus ada menu tempe mendoan pada salah satu waktu makan kami.
Yang pertama waktu kemping ke Gunung Bunder, Bogor. Tempe sudah dibeli malam hari sekalian pada saat belanja semua perbekalan di sebuah supermarket di kawasan Lebak Bulus.

Namun sampai di Curug Ngumpet, tempe yang sudah dibeli itu ternyata sudah tak layak lagi untuk dimakan.

Aji, salah satu teman merasa tak tega melihat kekecewaan yang membayang di wajah si Abang. Akhirnya Aji menuju salah satu warung makan di area terdekat untuk merayu si ibu warung agar menjual tempe yang seharusnya dimasak untuk menu warungnya kepada kami, dan entah dengan alasan apa, saya lupa, tempe itu akhirnya dioseng dengan cabe, bawang dan kecap.

Lumayan, tak ada mendoan, tempe orek pun jadi.

DSC01262

Yang kedua adalah waktu kemping minggu ini di Garut, saat belanja perbekalan, si Abang dengan penuh semangat memungut tempe beserta cabe rawit untuk dibuat tempe mendoan. Dia tak menemukan tepung mendoan instan kali ini. Dan katanya karena saya ini orang jawa. dan pasti tahu cara membuat mendoan dari awal, from scratch, saya ditugaskan untuk membuat adonannya.

Masalahnya, terigu yang dijual umumnya dalam kemasan satu kilogram dan menurut saya, ini cuma tambahan beban dalam carrier kami.

Untungnya saya menemukan tepung mendoan instan dari salah satu merek terkenal, dan si Abang sempat memastikan, ‘ Itu bisa dipakai betul kan, Rit?’
Dan saya pun dengan yakin menjawab, ‘Iya Abaaanggg…’ sambil mengambil itu tepung tiga bungkus.

Celakanya, setelah mendaki selama dua jam, barulah kami sadar bahwa ada satu kantong perbekalan kami tertinggal dalam mobil! Termasuk tepung instan mendoan, dan garam. Dan tak satupun dari kami yang sudi untuk turun mengambilnya.
Walhasil, kali itu si abang harus puas dengan tempe goreng kering saja, hahahaha….

Sepertinya tempe mendoan belum diijinkan ambil bagian dalam petualangan kecil kami rupanya.

Dan kalau hari ini tempe mendoan menjadi repertoire menu siang saya, itu karena tak lain dan tak bukan hati sayapun ternyata merindukan si tempe mendoan.

Jadi, begini saya membuatnya.

yang kita perlu :
1 buah tempe, potong tipis, kira-kira 1mm
2 cups tepung terigu protein sedang
2 batang daun bawang, iris
1 1/2 sdt garam
1/2 sdt merica bubuk
1/2 sdt ketumbar bubuk
air secukupnya (saya lupa mengukur, kira-kira 200ml)
minyak untuk menggoreng

cara buatnya :
1. Campur terigu, daun bawang, garam, merica dan ketumbar, aduk dengan air sampai menjadi adonan dengan kekentalan sedang.
2. Panaskan minyak, celupkan irisan tempe dan lapisi dengan adonan, goreng dengan api sedang sampai kekuningan.
3. Jika sudah kekuningan, angkat dan tiriskan.

DSC01268

Tempe mendoan siap dinikmati dengan irisan cabe rawit dan kecap jika suka

Enjoy…

No comments:

Post a Comment