Ini adalah hasil long week end kali ini.
Tak ada rencana kemana-mana, hasilnya dua resep banana bread sukses dieksekusi.
Idenya, satu dari sini dan satu lagi dari sini.
Mengapa sekaligus dua resep?
Karena saya sedang mencari resep yang cocok di lidah. Dan jika itu membuat saya terlihat rakus, biarlah. Hehehehe….
Keduanya sama-sama enak, tapi saya lebih suka versi tante heidi, tak tahu mengapa, tambahan yoghurt membuatnya tambah enak.
Saya juga menambahkan parutan kayumanis dan biji pala.
Kayumanisnya sih kalah wangi dengan pisangya, tapi tambahan biji pala membuatnya lebih nendang.
Sedikit saja, tapi membuat beda.
Jika tidak suka pala, di-skip saja, tetap enak kok.
Cobain deh ^_^
Begini saya membuatnya
yang kita perlu :
3 buah pisang ambon, lumatkan dengan garpu
2 cup tepung terigu
3/4 cup gula pasir (saya pakai 1/2 cup)
6 sdm mentega, cairkan
1/4 cup yoghurt
2 butir telur
1 sdt soda kue
1 cup coklat chips (saya pakai coklat meisis)
1 cup kacang pecan (saya tidak pakai)
sedikit garam (skip jika menggunakan salted butter)
cara buatnya :
1. Campur terigu, coklat meisis, dan soda kue, sisihkan
2. Kocok telur dan gula dengan garpu, tambahkan mentega cair dan yoghurt.
3. Masukkan campuran telur ke dalam campuran terigu, aduk asal rata.
4. Panaskan dalam oven suhu 200C selama kurang lebih satu jam
5. Setelah satu jam, lakukan tes tusuk. Jika sudah matang tak ada adonan yang menempel, angkat dari oven dan dinginkan di rak kawat.
6. Banana bread siap disantap.
Cake ini bertekstur padat, dan mengenyangkan.
Cocok buat bekal sarapan di kantor atau teman nge-teh sore-sore sambil baca (yang kedua kali) Inferno-nya Dan Brown :D
Enjoy…
No comments:
Post a Comment