Pages

February 22, 2015

makaroni panggang



Hari Minggu tanggal 22 Februari ini kebetulan hari minggu pahing menurut tanggalan jawa.

Kebiasaan ibu saya dirumah, setiap hari lahir anak-anaknya, beliau pasti menyempatkan diri untuk membuat sedikit perayaan. Harap jangan salah mengerti, yang saya maksud perayaan disini adalah semacam bancakan, istilah jawanya, bukan perayaan besar-besaran dengan pengajian komplit dengan mengundang tetangga. Dibuat dalam skala kecil, biasanya tak lebih dari tujuh sampai sepuluh porsi.

Bentuknya bisa nasi kuning, nasi urab, aneka rupa jajan pasar, atau sekedar bubur merah putih untuk dibagikan ke tetangga sekitar.

Orang jawa menyebutnya weton. Menurut kepercayaan orang tua, kita diharap lebih berhati-hati bertingkah laku dan bertutur kata menjelang dan pada weton kita. Intinya sih kita diminta lebih bersukur dan mawas diri, kira-kira.

Saya sering alpa dengan weton saya, juga tidak paham hitungan hari menurut kalender jawa, lebih sering lihat kalender yang ada hitungan jawanya. Celakanya kalender sekarang jarang sekali yang ada hitungan jawanya, hehehehe… 

Dan hari minggu pahing ini adalah weton saya. Ibu, menurut laporan adik kali ini membuat nasi uduk plus ayam bakar, sedikit lebih mewah daripada biasanya katanya.

Tak banyak sekarang yang masih memelihara tradisi ini. Ibu saya salah satu dari yang tak banyak itu. Dan tetangga sudah paham benar, kalau Ibu saya membagikan bancakan, pasti hari itu adalah weton salah satu anaknya, salah satu cucunya atau bahkan bapak saya.

Hari ini minggu ini pula pas bertepatan dengan schedule saya main ke rumah Getha. Lama juga tak sempat main ke sana. Si Opung, bapak Getha sampai bilang, kemana saja lama pula tak main kesini? Jadi malu juga.

Agendanya kali ini yang mau dibuat fudge brownies dan makaroni panggang.

Atau pasta baked atau mac and cheese.

Disini lebih dikenal dengan sebutan makaroni skotel

Apapun sebutannya komponennya tetap sama ; makaroni, susu, sedikit protein, sedikit sayur, keju dengan bumbu garam dan merica, ada yang pakai juga sedikit bawang.

Diluar sana banyak resep mac and cheese dengan metode pembuatan yang banyak pula. Ada yang dipanggang ada pula yang tanpa panggang, meskipun untuk kita yang disini metode yang terakhir sepertinya kurang populer, ya kan?

Begini cara saya membuat makaroni panggang.

yang kita perlu :
100 gram makaroni (bentuk apa saja yang mana suka)
100 gram daging cincang
3 buah cabe merah, potong kecil (optional)
1/2 cup kacang polong beku (optional)
250 ml susu cair
3 butir telur, kocok lepas
1/2 buah bawang bombai cincang
1 siung bawang putih, cincang
1 lembar daun salam
2 sdm kecap inggris
1/2 sdt  garam
1/2 sdt merica
100 gram keju potong kotak kecil

taburan :
50 gram keju parut
10 keping biskuit ritz, hancurkan
1 sdm seledri cincang (kalau ada)

cara buatnya :
1. Rebus pasta dengan air garam sampai matang, sisihkan
2. Tumis bawang bombai, bawang putih, cabe merah dan daun salam, masukkan daging cincang dan kacang polong aduk sampai daging berubah warna.
3. Taburkan satu sendok terigu dalam tumisan daging, aduk rata. Masukkan susu dan kecap inggris, masak sampai mendidih, sisihkan daun salamnya.
4. Campurkan tumisan daging dengan pasta, tambahkan telur, masukkan keju potong, bumbui dengan garam dan merica, aduk rata
5. Tuang campuran pasta dalam pinggan tahan panas, taburi campuran biskuit, keju & seledri.
6. Panggang dalam oven sekitar 30-40 menit
7. Keluarkan dari oven, dinginkan, dan sajikan



Jangan seperti saya, dengan alasan lapar main potong langsung saja selagi panas, jadilah dia masih belum set benar. Tapi tetap enak kok.

Lebih enak jika ditemani saus sambal dan saus tomat.
Fudge brownies nantilah kapan-kapan saya posting disini resepnya, fotonya tak layak tampil kali ini.

Diapun bernasib sama, belum dingin benar, sudah dipotong, jadilah coklatnya masih belepotan sana-sini.



Enjoy…

No comments:

Post a Comment