Museum Bank Indonesia sebetulnya tak masuk dalam daftar yang harus dilihat waktu Getha dan saya jalan ke kota tua waktu itu. Dalam benak kami yang harus dilihat di kota tua hanyalah Museum Fatahillah dan lapangannya saja. Iya saya tahu, sempit amat mikirnya, hihihihi…
Dari stasiun Beos, pasti kita melewati gedung ini, dia ada persis di sebelah Museum Bank Mandiri (pssttt…yang ini kami lewati)
Setengah hati karena lapar, tak sempat kami sarapan, kami pun masuk ke museum ini dengan ragu. Ayolah kawan, pasti sama kan mikirnya, apa yang dapat dilihat di museum?
Dan keraguan kamipun menguap begitu masuk lobi, karena museum ini dikelola dengan sangat baik, semua materi ditampilkan secara modern dan menggunakan multi media, tak ada itu kesan kusam seperti yang saya bayangkan sebelumnya.
Mulai dari sini digambarkan deh peran Bank Indonesia dalam sejarah, mulai dari awal kedatangan bangsa Eropa sampai dengan terbentuknya Bank Indonesia di tahun 1953.
Termasuk juga mengenai kebijakan-kebijakan yang pernah dibuat.
Saya belum bilang ya kalau Museum Bank Indonesia adalah salah satu museum terbaik di Indonesia? Niii…bisa dilihat disini nih.
Nah itu dia! Saya tak banyak mengunjungi museum juga sih, tapi dari kenyamanan, oiya kita nyaman benar selama disini, karena semua ruangan menggunakan pendingin, kecuali inner court-nya tentu saja.
Dan bicara soal koleksi numismatik, jangan tanya deh, semua koleksi ter-display dengan baik dan informatif.
Sedikit catatan dari saya, museum ini mungkin baru dapat dinikmati mulai dari anak sekolah menengah keatas, anak sekolah dasar mungkin belum dapat enjoy ini museum karena materi yang disampaikan cukup padat dan kondisi ruangan yang minim cahaya.
Tapi jangan kawatir, untuk anak-anak disediakan film animasi yang bercerita tentang asal mula uang sebagai alat tukar sampai peran Bank Indonesia dari awal didirikan sampai sekarang.
Cukup lama juga kami disini, dan perut yang tadinya menjerit kelaparan pun sebentar terlupakan. Saya bilang sebentar lo ya, bukan lupa beneran
Eh sisa trip selanjutnya nggak usahlah saya ceritakan ya? Karena cuma berakhir dengan ngemil pecel, kerak telor, es selendang mayang dan es krim yang banyak ditemui di lapangan Fatahillah.
Museum Fatahillah waktu itu sedang renovasi, jadi banyak koleksi yang tidak di-display
Dan Museum Keramik pun kami lewati begitu saja, karena selain bangunannya yang keren, koleksinya kurang menarik buat kami. Ini pendapat pribadi, yang pastinya tidak tahu cara mengapresiasi seni, hehehehe…
Tak perlu jugalah saya ceritakan niat kami makan siang di Bogor yang berakhir makan malam bebek goreng tenda di samping Mitra Keluarga Bekasi. Blah!
Museum Bank Indonesia
Jl. Pintu Besar Utara No. 3
Buka dari hari Selasa – Minggu
Senin dan hari besar lainnya tutup
Jam 7.30am-3.30pm
Tiket Masuk : Gratis
No comments:
Post a Comment