Salah banyak jajanan waktu kecil dulu adalah bubur. Yang sering dibeli kalau tidak bubur sumsum ya bubur candil. Karena tidak nge-fans dengan bubur mutiara, jadi bubur ini tak sering hadir. Saya masih ingat tukang bubur langganan di rumah waktu itu ibu-ibu berkain kebaya menggendong bakul yang isinya aneka bubur, bubur mutiara, bubur sumsum, bubur candil, serabi kuah dan sudah.
Disajikan dalam pincuk daun pisang membuat semuanya tambah enak. Apalaginya serabinya. Juara! Gurih kelapa didalamnya masih lekat dalam ingatan. Serabinya datar dan besar, dan dimasak dengan kuali tanah karena ada jejak kegosongan yang enak di bawahnya. Jika ingin memesannya, si ibu dengan sigap menggulung dan memotongnya kecil-kecil dengan gunting dapur yang besar dan diguyur dengah kuah kinca yang legit.
Hanya dengan mengetik cerita ini saja membuat air liur saya menitik. Duh!
Dan karena sampai hari ini belum berhasil membuat serabi yang rasa dan teksturnya mendekati saja pun belum, saya hanya akan membuat bubur candil untuk mengobati rindu saya, tombo kangen kalau orang jawa bilang.
Ukuran yang saya sebut disini untuk acuan saja, sila disesuaikan dengan kondisi masing-masing.
yang kita perlu:
500 gr tepung tepung ketan, bagi dua menjadi 400 dan 100 gram
1000 ml air
300 gr gula merah
sedikit garam
2 lembar daun pandan
untuk kuahnya:
300 ml santan
sedikit garam
1 lembar daun pandan
cara buatnya:
1. Campur sebagian tepung ketan kira-kira 400 gr dengan air sampai dapat dipulung, bentuk bola-bola sebesar kelereng, sisihkan
2. Campur gula merah, daun pandan dan air, didihkan.
3. Masukkan bola-bola ketan dalam campurkan air gula, masak hingga semua bola ketan mengapung
4. Larutkan sisa tepung ketan dengan kira-kira 200 ml air, masukan dalam adonan air gula dan bola ketan, aduk rata sampai kental didihkan kembali sekitar 15-20 menit sampai meletup-letup.
5. Untuk kuahnya, campur santan daun pandan dan sedikit garam, didihkan sebentar, santan pecah nggak masalah buat saya. Jika tidak ingin santan pecah, masak dengan api kecil sambil diaduk.
6. Cara sajinya, tuang bubur dalam mangkok, tambahkan santan diatasnya.
note : meskipun bubur ini simple bahan dan penampilannya, cara buatnya agak tricky buat saya. Sedikit lambat mengaduk larutan tepung ketan dalam air gula, akan membuat bubur bergerindil, tidak mulus dan akhirnya bisa ditebak kurang cantik penampilannya. Tak perlu kawatir, rasanya tetap enak. Thanks to camera, dengan gambar blur seperti ini, jadi tak terlalu kentara :)
Enjoy…
No comments:
Post a Comment