Bagaimana libur lebaranmu kemarin? Menyenangkan, menyebalkan, campur aduk?
Menyebalkan jika kelamaan macet di jalan? Tapi heiii…itu paket tiap tahun yang menyertai jika mudik lewat darat, bukan? Nikmati sajaaa, hahaha….
Kalau buat saya, lebaran tahun ini rasanya campur aduk!
Menyenangkan karena saya bisa bertemu dengan krucil-krucil, para keponakan lama-lama.
Menyenangkan pastinya bertemu keluarga besar, tapi ada sedihnya juga.
Melihat orang tua, pakde-pakde, bude-bude menua, menurun kondisi fisik dan (maaf) kondisi finansialnya.
Menyadari bahwa sudah saatnya sekarang ganti kami-kami ini, anak-anaknya yang ganti mengurus dan merawat mereka.
Jangan salah mengerti, bukan sedih karena harus mengurus orang tua, diberi kesempatan merawat orang tua adalah sebuah kesenangan, karena mereka tidak akan ada disini selamanya, kan?
Tapi melihat mereka yang tadinya sehat, dan sekarang menjadi berkurang kondisinya membuat hati ini trenyuh.
Dan melihat mereka dengan tulus hati menyayangi kita, berusaha membuat kita nyaman, bertanya dengan sayang, kamu mau dibuatin apa untuk makan siang, nduk?
Duh! Rasanya di hati tuh mak ceeesss…
Dan kamu tahu, rindu pada keluarga ini menyerang saya kembali terlalu cepat!
Atau ini hanya post holiday blue?
Istilah apalagi ini?
Sayang sekali saya tak mengambil gambar saat kumpul keluarga besar kemarin! Padahal moment seperti ini hanya terjadi setahun sekali.
Payah sekali!
Ini dia yang menemani saya selama perjalanan pulang
Yang selalu membuat saya kangen pulang
Dan yang tak boleh dilewatkan kalau pulang adalah juga bertemu kawan lama
Life is short, enjoy every moment as it comes and (try) not to waste your time with something not worth with.
Ngomong apa sih saya?
Menyebalkan jika kelamaan macet di jalan? Tapi heiii…itu paket tiap tahun yang menyertai jika mudik lewat darat, bukan? Nikmati sajaaa, hahaha….
Kalau buat saya, lebaran tahun ini rasanya campur aduk!
Menyenangkan karena saya bisa bertemu dengan krucil-krucil, para keponakan lama-lama.
Menyenangkan pastinya bertemu keluarga besar, tapi ada sedihnya juga.
Melihat orang tua, pakde-pakde, bude-bude menua, menurun kondisi fisik dan (maaf) kondisi finansialnya.
Menyadari bahwa sudah saatnya sekarang ganti kami-kami ini, anak-anaknya yang ganti mengurus dan merawat mereka.
Jangan salah mengerti, bukan sedih karena harus mengurus orang tua, diberi kesempatan merawat orang tua adalah sebuah kesenangan, karena mereka tidak akan ada disini selamanya, kan?
Tapi melihat mereka yang tadinya sehat, dan sekarang menjadi berkurang kondisinya membuat hati ini trenyuh.
Dan melihat mereka dengan tulus hati menyayangi kita, berusaha membuat kita nyaman, bertanya dengan sayang, kamu mau dibuatin apa untuk makan siang, nduk?
Duh! Rasanya di hati tuh mak ceeesss…
Dan kamu tahu, rindu pada keluarga ini menyerang saya kembali terlalu cepat!
Atau ini hanya post holiday blue?
Istilah apalagi ini?
Sayang sekali saya tak mengambil gambar saat kumpul keluarga besar kemarin! Padahal moment seperti ini hanya terjadi setahun sekali.
Payah sekali!
Ini dia yang menemani saya selama perjalanan pulang
Yang selalu membuat saya kangen pulang
Dan yang tak boleh dilewatkan kalau pulang adalah juga bertemu kawan lama
Life is short, enjoy every moment as it comes and (try) not to waste your time with something not worth with.
Ngomong apa sih saya?